Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa terdapat potensi minyak jumbo di area Buton offshore. Bahkan potensinya diprediksi bisa mencapai 5 miliar barel.
Oleh sebab itu, Arifin mendorong Pertamina untuk segera mengembangkan area tersebut. Sehingga minyak sebesar itu dapat diproduksikan untuk menambah produksi nasional.
Semula Arifin mengatakan bahwa berdasarkan hasil survei seismik yang dilakukan oleh Pertamina di area Buton, diketahui bahwa area tersebut memiliki potensi minyak yang cukup besar untuk dikembangkan.
“Pertamina waktu awal 2019-2020 inget gak kita bikin geoseismik? Itu salah satunya, kita dorong Pertamina untuk segera mendevelop lapangan Buton, minyaknya minyak berat, tapi jumlahnya gede, potensinya 5 miliar barel, 20%-nya aja udah 1 miliar. Nanti kita dorong supaya ini bisa dipercepat,” kata menteri Arifin beberapa waktu yang lalu.
Arifin menyadari bahwa proses pencarian cadangan minyak mulai dari kegiatan minyak itu diproduksikan memerlukan waktu. Namun pemerintah akan memastikan supaya proyek yang berada di area Buton dapat segera berjalan.
Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan adanya potensi harta karun Indonesia berupa cadangan minyak sebesar 9,7 miliar barel di wilayah Indonesia timur.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan selain fokus menawarkan potensi Blok Masela kepada para investor, pemerintah juga menawarkan potensi dari blok minyak yang mempunyai cadangan cukup besar. Antara lain yakni di Timor, Buton, Warin, Kepulauan Seram, dan Kepulauan Aru.
“Total cadangannya di sana diperkirakan 9,7 miliar barel, jadi kalau kita lihat 3,2 miliar barel minyak ini bisa jadi tiga kali lipat dari posisi cadangan sekarang ini yang kita tawarkan,” ujar Dwi
sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20240429081823-4-534146/wow-wilayah-ri-ini-simpan-harta-karun-minyak-bumi-5-miliar-barel